Tugas Buku Ilmu Sosial Budaya
BAB 3
MANUSIA DAN PROBLEM SOSIAL
Filsafat eksitensialisme berpendapat bahwa yang terpenting adalah hidup kongkret di dunia ini, Namun hidup kongkret ini dipikiran juga. Menurut Levinas, eksitensi manusia tercermin dari dasar etis hubungan sosialnya, dan merupakan perwujudan sosial pribadi manusia. Ketergantungan setiap orang terhadap kecenderungan sosialnya, selain menjadi dasar hidup damai. Begitupun bagi Satre, itu merupakan embrio pertentangan dari manusia yang tidak mungkin di atas.
Problem Sosial
Definisi Problem Sosial tidak hanya dilihat dari dimensi moral, sebab evaluasi moral hanyalah bagian dari respon manusiawi terhadap problem sosial.
Seperti rumusan Louis Shneider terhadap problem sosial ke dalam beberapa kategori.
1. Problem Sosial sebagai tragedi
hasil konflik antara individu dan beberapa kekuatan yang tidak terkendali sehingga menempatkan emosi diatas segala-galanya, Contoh : Bunuh diri, kecanduan Narkotika.
2. Problem sosial sebagai ketidakadilan.
Konflik sosial yang disebabkan oleh keadaan di mana suatu kelompok masyarakat yang kuat mengontrol kelompok yang lemah. seperti kemiskinan, rasialisme, dan diskriminasi seksual.
3. Problem sosial sebagai kejahatan yang meluas
Suatu tragedi atau ketidakadilan dalam masyarakat yang tidak disadari oleh rasa bersalah dan berdosa.
4. Problem sosial sebagai ancaman (thread)
Jika kehidupan Sosial sudah terancam, kebahagian dan rasa aman hilang, Kehidupan sosial akan menjadi problem. Contoh : Kriminalitas, Kepadatan Penduduk.
5. Problem Sosial Sebagai suatu arogansi
Seperti Aborsi dan euhanasia.
6. Problem Sosial Sebagai akibat kehidupan bernegara
Birokasi yang mengatas namakan Moralitas merupakan sumber problem sosial, ketika otoritas sudah tidak dalam kontrol masyarakat akan terancam.
dengan memahami problem sosial yang terjadi di lingkungan sekitar kita, kita berusaha membentuk pola sikap dan perilaku, yang akan memberikan alternatif dalam mengambil keputusan untuk menjadi apa atau menjadi siapa ?
BAB 4
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Simbol dan Nilai
Masyarakat terbentuk atau berkelompok oleh adanya kebudayaan, dengan menggabungkan faktor diri dan kebudayaan, orang akan bertindak atas unsur psikisnya.
Kebudayaan Massa
ada dua kebudayaan yaitu kebudayaan kontemporer dan kebudayaan tradisional, kebudayaan kontemporer dalah kebudayaan tentan pembaruan dan masa depan, dan tradisonal mengarah ke pemeliharaan dan mengarah ke masa lalu.
Beberapa problem di sekitar kedubayaan massa antaranya seperti ini.
1. Geng Motor
Geng remaja adalah peristiwa yang menjurus pada kriminalitas ,baik yang diberikan maupun yang tidak diberikan, menunjukan realitas itu. Sebenarnya, yang paling dibutuhkan oleh remaja adalah dari berbagai pihak bahwa mereka mempunyai eksistensi.Tidak adanya pengakuan akan eksistensi itu yang menyebabkan kaum remaja bersikap overacting(berlebihan) mereka cenderung mencari-cari perhatian.
2. Gerakan Moral dan Bisnis
munculnya kesadaran populis sejumlah pendekatan politik yang dengan sengaja menyebut kepentingan "rakyat" yang seringkali dilawankan dengan kepentingan suatu kelompok yang disebut "elit". Masalahnya, bagaimanakah agar gerakan bisnis ini terhindar dari isu-isu rasial dan keaamaan yang dapat menimbulkan disentrigaasi sosial.
3. Pembangunan pertanian sebagai alternatif
Banyak lahan pertanian yang dibangun real-estate itu disebabkan karna menjadi petani itu kurang bergengsi dan tidak akan mendapat prospek cerah, dengan menjual lahannya mereka bisa menyekolahkan anaknya dan mencari kerja di kota, dengan begitu lamban Indonesia yang Negeri Agraris akan bergeser menjadi Negara Industrial, tidak menutup kemungkinan negara akan hancur karna industrinya yan menyebabkan ketidaksehatan lingkunannya bagi masyarakat..
4. "Swa-Bikin" dan Rasa Percaya Diri
swa-bikin Ashadi berusaha menggeledah lebih jauh tentang kedirian kita;bukan saja sejauh manakah kedirian kita dalam mengonsumsi barang-barang produksi negeri sendiri, melainkan juga sejauh manakah kedirian kita dalam bersaing dengan swa-bikinnya orang manca negara. sebagai contohnya : orang-orang lebih memilih membeli makanan jadi di dalam kotak dari pada membuatnya karna menurutnya kurang efisien.
5. Mudik Lebaran dan "Sindroma Jakarta"
Mudik Sosial juga menjadi arti penting dalam hal pembangunan seperti rupiah masuk ke desa-desa. dengan hal ini bisa memdongkrak ekonomi desa tersebut. Mudik lebaran hanya melulu dipandang sebagai romantisme kultural, sehingga tidak kalah penting dalam spekaluasi dagang yang rasional.
Komentar
Posting Komentar