Pemuda dan Permasalahannya
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya maka ibarat satu mata rantai yang terurai panjang, posisi pemuda dalam masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral karena berfungsi sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan berkemampuan untuk mengisi dan membina kemerdekaan.
Pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan. Masa muda pada umumnya dapat dipandang sebagai suatu tahap dalam pembentukan kepribadian manusia karakteristik yang menonjol dari pemuda adalah peranannya dalam masa peralihan menuju pada kedudukan yang bertanggung jawab dalam tatanan masyarakat antara lain :
a. Kemurnian idealisme
b. Keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Spontanitas dan dinamikannya
e. Inofasi dan kreatifitasnya
f. Keinginan-keinginan untuk segera mewujudkan gagasan barunya
B. Peran Pemuda dalam Masyarakat
Masa depan suatu bangsa terletak ditangan pemuda atau generasi mudanya sebab merekalah yang akan menggantikan generasi sebelumnya dalam memimpin bangsa. Oleh karena itu, generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Salah satu cara untuk memperoleh bekal pengetahuan tersebut dapat melalui pendidikan, baik formal maupun non formal, baik itu pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi. Meskipun kesempatan mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi belum memadai bila di banding jumlah pemuda atau penduduk Indonesia. Mereka yang berkesempatan mendapat penduduk di perguruan tinggi berkewajiban untuk menyumbang tenaganya kepada masyarakat kearah kehidupan yang lebih baik. Mereka hendaknya mampu menemukan cara atau teknik baru bagi perubahan dan kemajuan masyarakat.
Hal-hal yang menghambat kemajuan haruslah diganti dengan hal yang baru sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, dalam mengadakan perubahan hendaknya memperhatikan situasi dan kondisi mereka berada. Mahasiswa juga bertugas melancarkan pembangunan di segala bidang, baik fisik maupun nonfisik, seperti yang tertuang dalam GBHN.
Disamping itu, mahasiswa bertugas sebagai pelopor pembangunan sehingga perlu dipikirkan kesesuaian macam pembaruan dengan lingkungan masyarakat sekitarnya. Meskipun hal-hal yang baru ini tidak selalu membawa kebahagiaan kepada masyarakat, bahkan kadang-kadang dapat menjerumuskan masyarakat ketingkat kehidupan yang kurang baik. Oleh karena itu, mahasiswa yang telah dibekali ilmu pengetahuan yang tinggi,hendaknya dapat memilih mana-mana yang dapat diubah dan yang tak perlu diubah. Di samping itu, perlu dipikirkan keikut sertaan masyarakat dalam pembaruan tersebut. Dengan demikian, hasilnya akan seperti yang diharapkan.
A. Pemuda dan Perkembangan Pendidikan
Di Indonesia, kehidupan kaum muda cukup beragam. Hampir di seluruh bidang
pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi, di bidang pekerjaan mulai dikantor, pabrik, sawah dan sebagainya, bertujuan untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan mereka dalam mempersiapkan diri menjadi generasi pembangunan yang lebih baik. Dengan demikian lenyaplah anggapan sebagian masyarakat terhadap anggapan kaum muda yang negatif.
Pada umumnya masalah sosial di Negara kita berhubungan dengan mobilitas geografis dari penduduk (urbanisasi), perubahan mata pencaharian perubahan tingkah lainnya sehubungan dengan proses perkotaan. Urbanisasi disini berarti luas, dianggap ia sebagai suatu fenomena dalam modernisasi sebab urbanisasi merupakan salah satu perkembangan masyrakat.
Salah satu usaha dalam membina generasi muda termasuk mahasiswa, dalam kegiatan pendidikan dimasyarakat ialah sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu melalui KKN (kuliah kerja nyata) di desa-desa. Pembangunan gagasan ini terus menerus di tingkatkan sesuai dengan anjuran mantan presiden Soeharto (1972), yakni setiap lulusan perguruan tinggi memerlukan pengalaman dalam memecahkan persoalan pembangunan di pedesaan dan membantu masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Akibat–akibat sosial dalam usaha pembangunan desa yang terjadi segi negatif dari akibat sosial tersebut,dan ini karena adanya mahasiswa disana dapat diperkecil . masalah di desa, belum disadari masyarakat desa, tetapi dapat dikenali oleh mahasiswa. Dalam perencanaan desa, mahasiswa dapat memberi sumbangan dan saran kepada kepala desa,dalam pembangunan daerah. Mahasiswa berkesempatan menambah dan memperluas pendidikan informal di desa.
b. Pengalaman Pribadi Membentuk Mental
Sebagai gejala yang universal, masa muda di bedakan atas gejala biologis dengan keanekaragaman sruktur yang menjerumus gejala kultur, yang menjadikan perbedaan dari segi kehidupan diatas dan proses hubungan antar kelompok pemuda ialah umur yang memegang peranan penting. Setiap perkembangan umur, maka manusia selalu memperoleh berbagai kemampuan dan pengalaman, baik biologis maupun intelektual.Di samping itu, perbedaan tugas dan peran didalam masyarakat di tentukan pula oleh umur.
Seperti kita ketahui, mulai dari anak-anak sampai menjadi orang tua,dan mulai dari di didik sampai pendidik, yang berjalan secara wajar, dan ini tak dapat di hindari didalam masyarakat, umur merupakan dasar untuk menentukan corak atau hubungan sosial budaya, artinya hubungan antar generasi, kegiatan sosial dan sebagainya.
Yang di maksud generasi di sini ialah dapat di tinjau dari segi biologis – kultur dan sosial. Atas dasar inilah, disusun suatu konsep tentang makna generasi, seperti orang-orang sebaya dengan pengalaman pada waktu yang sama, akan menciptakan arah hidup yang sejenis.
Manusia tidak selamanya akan hidup terus. Peralihan dan pergantian tugas dan tanggung jawab. Makin maju suatu masyarakat,makin lancar proses penggantian tersebut (generasi muda dengan lapisan diatasnya). Dengan demikian tidak memungkinkan timbulnya gaya khas pemuda. Kita tahu bahwa setiap kelompok pemuda memiliki gaya sendiri-sendiri. Dalam kondisi seperti ini, ahli generasi akan mengalami kesulitan. Kita lihat saja di Indonesia berbagai generasi timbul berdasarkan aspirasi sejarah, seperti generasi 28, generasi 45, generasi 66, dan sebagainya.
c. Pengaruh Pemuda Sosial Ekonomi
Perubahan sosial akan dialami setiap masyarakat di mana saja,terutama pada masa pembangunan ini, seperti di Indonesia, yang merupakam dinamika perubahan sosial budaya pada masa pembangunan. Khususnya yang menyangkut pemuda, perubahan sosial adalah terjadi perubahan yang mencolok dalam susunan umur, yang akan mempengaruhi sikap dan sifatnya. Oleh karena itu, perlu adanya pemikiran untuk mengendalikan sifat dan sikap pemuda sehingga tidak menjerumus pada perbuatan tercela. Perlu dipikirkan adanya pendirian tempat latihan kerja (pendidikan nonformal) bagi anak muda yang tidak dapat meneruskan sekolah dan mereka diarahkan untuk berproduksi.
Generasi muda, dengan sikap keprihatinannya dan gotong royang, mula-mula dapat di terima oleh semuanya, namun hal tersebut suatu saat akan mencapai batas optimum, yaitu pada saat generasi tua terbukti akan penyelewengaannya. Generasi muda tidak perlu bersikap curiga dan melawan generasi tua sebab suatu saat tentu akan tiba giliran mereka untuk berperan.
d. Penyesuaian Diri dengan Lingkungan
Salah satu kelemahan ilmu sosial ialah mengenai keterbatasannya dalam menemukan pengertian yang umum yang berlaku dari suatu konsep. Makin mudah konsep di hinggapi nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan badan di kalangan genersi muda. Hal tersebut disebabkan rendahnya daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang dikalangan masyarakat yang berpengahsilan rendah.
Masih banyak perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah perdesaan.
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
Meningkatkan kenakalan remaja termasuk penyalah gunaan narkotika dan belum adanya peraturan tentang perundangan yang menyangkut generasi muda.
Dalam rangka memecahkan permasalahan genersi muda tersebut diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah, dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan genersi muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.
C. Permasalahan Para Pemuda
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Problem itu disebabkan karena akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian dirinya dengan situasi yang baru timbulah harapan setiap pemuda akan mempunyai masa depan yang lebih baik dari pada orang tuanya.
Masalah antar generasi merupakan salah satu kesalahan masyarakat yang dikenal sejak dulu kala. Yang dipermasalahkan adalah nilai-nilai masyarakat. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa masalah antar generasi mencerminkan bagaimana kebudayaan masyarakat itu sendiri.
Sehubungan dengan ini para ahli sosial berpendapat bahwa masalah antar generasi kurang dan hampir tidak terdapat dimasyarakat tradisional. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa antar generasi merupakan suatu masalah modern.
Berbagai macam permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain:
a. Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme dan nasionalisme dikalangan masyarakat termasuk jiwa pemuda.
b. Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum keseimbangannya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik yang formal maupun non formal.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktifitas oleh nilai-nilai kekuasaan dan sebagainya.
e. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelefansikan pendapat sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Dengan demikian bagaimana semua masalah itu agar dapat dipecahkan oleh masyarakat merupakan cerminan kebudayaan masyarakat itu sendiri.
A. Potensi Generasi Pemuda
a. Idealisme dan daya kritis
Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan Kreatifitas
Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreatifitas, yakni kemampuan dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada atau pun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian mengambil resiko
Perubahan dan pembaruan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pangetahuan, perhitungan dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
d. Optimis dan kegairahan semangat
Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka padat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik
Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah secara menyeluruh baik dalam arti kuantitatif maupun dalam arti kualitatif, garasi muda secara relative lebih terpelajar karna lebih terbukanya kesempatan belajar dari ganerasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman dari masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif.
h. Patriotisme dan Nasinalisme
Pemupukan rasa kebangsaan, kecintaan dan turut memiliki bangsa dan negara dikalangan pemuda perlu ditingkatkan
i. Fisik kuat dan jumlah banyak
Potensi ini merupakan kenyataan sosiologis dan demografis. Dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembangunan bangsa dan negaranya yang menghendaki pengarahan tenaga dalam jumlah besar.
j. Sikap kesatria
Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinggi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan terus menjadi sikap kesatria.
k. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Para pemuda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi secara fungsional dapat dikembangkan sebagai transformator terhadap lingkungannya.
B. Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1. Landasan idiil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945
3. Landasan strategi : Garis-garis Besar Haluan Negara
4. Landasan historis : Sumpah Pemuda tahun 1928 dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
5. Landasan normatif : Etika, tata nilai, dan tradisi luhur yang hidup dalam
Masyarakat.
Motivasi asas pembinaan dan pembangunan generasi muda bertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti disebutkan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
Atas dasar kenyataan ini, diperlukan penataan kehidupan pemuda sehingga mereka mampu memainkan peranan yang penting dalam masa depan sekalipun didasari bahwa masa depan tersebut tidak berdiri sendiri. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda haruslah menanamkan motivasi kehidupan terhadap masa datang sebagai bagian mutlak masa kini. Kepekaan terhadap masa datang membutuhkan kepekaan terhadap situasi-situasi ligkungan untuk merelevansikan partisipannya dalam setiap kegiatan bangsa dan Negara. Untuk itu, kualitas kesejahteraan yang membawa nilai-nilai dasar bangsa merupakan faktor penentu yang mewarnai pembinaan generasi muda dan bangsa dalam memasuki masa datang.
Tanpa ikut serta generasi muda, tujuan pembangunan ini sulit tercapai. Hal ini bukan saja karena pemuda merupakan lapisan masyarakat yang cukup besar, tetapi tanpa kegairahan dan kreativitas mereka, pembangunan jangka panjang dapat kehilangan keseimbangannya.
Apabila pemuda masa sekarang terpisah dari persoalan masyarakatnya, sulit terwujud pemimpin masa datang yang dapat memimpin bangsanya sendiri. Dalam hal ini, pembinaan dan pengembangan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok, yaitu :
1. Generasi muda sebagai subjek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang telah memiliki bekal dan kemampuan serta landasan untuk mandiri dan keterlibatannya pun secara fungsional bersama potensi lainnya guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa.
2. Generasi muda sebagai objek pembinaan dan pengembangan adalah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kea rah pertumbuhan potensi dan kemampuan ke tingkat yang optimal dan belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Komentar
Posting Komentar